• <div style='background-color: #000000;'><a href='http://www.rsspump.com/?web_widget/rss_ticker/news_widget' title='News Widget'>News Widget</a></div>

Buku SD Bermasalah Diselidiki

JAKARTA– Dunia pendidikan Indonesia dihebohkan oleh buku pelajaran siswa sekolah dasar (SD) yang memuat cerita istri simpanan.


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bahkan membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus ini. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengaku belum membaca isi buku pelajaran tersebut.Namun,dia menegaskan, siswa kelas II SD belum saatnya mengenal istilah istri simpanan ataupun disuguhi cerita semacam itu. Untuk itu, dia akan membentuk tim gabungan dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP),Inspektorat Jenderal (Irjen),serta Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud untuk menyelidiki buku yang beredar di SD Negeri Angkasa IX, Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur itu.

Tim gabungan ini akan melacak siapa penerbit, penulis, dan yang mengedarkan buku itu. Jika terbukti materi yang ditulis tidak benar,buku itu harus ditarik dari peredaran. Sekolah yang bersangkutan pun akan dimintai keterangan karena lalai memberikan produk pendidikan yang dapat merusak moral anak. ”Kami akan berkoordinasi dengan dinas untuk memberikan sanksi kepada sekolah jika terbukti bersalah,” kata M Nuh kemarin.

Sebelumnya beredar buku Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta (PLBJ) untuk siswa kelas II SD yang memuat cerita “Bang Maman dari Kali Pasir” yang diterbitkan PT Media Kreasi. Buku itu mengisahkan Bang Maman meminta perempuan bernama Patme untuk mengaku-ngaku sebagai istri simpanan Salim. Tindakan itu dilakukan agar putri Bang Maman, yang bernama Ijah, mau menceraikan Salim. Bang Maman ingin anaknya itu cerai karena Salim jatuh miskin karena tidak mampu mengelola kebun yang diwariskan ayahnya dan berakhir menjadi penjual buah.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto menyayangkan kebijakan kepala sekolah SD Angkasa IX menggunakan buku pelajaran dengan muatan lokal seperti itu. ”Kita sudah panggil dan memeriksa kepala sekolah itu,” ujar Taufik Yudi Mulyanto.Pemanggilan ini untuk mengetahui alasan kepala sekolah mengedarkan buku itu. Wakil Disdik DKI Jakarta Agus Suradika menambahkan, sekolah memang bebas menjual buku kepada siswanya karena ada sistem Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang sejalan dengan UU No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).

Sebelumnya peredaran buku dan LKS di sekolah itu dibatasi dengan rekomendasi oleh pemerintah pusat. ”Namun, seharusnya materi dari buku tersebut dipelajari dulu oleh sekolah, apakah cocok dengan psikologis anak atau tidak,”imbuhnya. Dengan munculnya kasus ini,Disdik bakal membuat program seleksi buku pelajaran siswa baik di tingkat SD,SMP, hingga SMA.Seleksi itu terkait dengan substansi, data,hingga gambar yang termuat di dalam buku pelajaran itu.

Seorang wali murid Intan Budi Utoyo, orang tua Adivia Hana, mengaku kaget setelah anaknya yang baru berusia tujuh tahun bertanya arti istri simpanan. ”Saya kaget, anak saya tanya,’Mama,istri simpanan itu apa?’,”ucapnya. Pertanyaan itu muncul saat Intan menemani anaknya belajar untuk menghadapi ujian yang dilaksanakan kemarin. ”Saya minta Hana untuk baca karena seluruh pertanyaan ujian ada di situ. Saya kaget dan saat dibaca teliti memang ada soal istri simpanan,”tuturnya.

Intan menjelaskan,kasus ini sudah menjadi bahan perbincangan seluruh orang tua murid. Dalam waktu dekat ini kasusnya akan dibicarakan dengan pihak sekolah.”Orang tua pasti kaget. Nanti anak mengiranya itu budaya Jakarta,”ungkapnya. dian ramdhani/neneng zubaidah/ilham safutra

Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/486079/

0 komentar:

Posting Komentar